Hubungan Gula dan Penyakit Alzheimer, Penderita Diabetes Harus Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah ada hubungan antara gula dan penyakit Alzheimer ? Pertanyaan ini kerap dilontarkan banyak orang. Pasalnya, penyakit Alzheimer merupakan kelainan otak yang dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Ini adalah bentuk demensia yang paling umum terjadi pada orang lanjut usia, namun Anda mungkin mulai mengembangkan penanda biologis Alzheimer sejak usia 30an.
Dilansir healthline pada Senin (16/9/2023) para peneliti telah menemukan hubungan antara gula dan perkembangan penyakit Alzheimer. Kaitannya juga berlaku untuk kadar gula darah tinggi yang berhubungan dengan diabetes.
Berapa banyak gula yang Anda makan dapat memengaruhi risiko atau mempercepat timbulnya gejala. Namun terkadang, sedikit gula dapat membantu penderita penyakit Alzheimer.
Asupan gula yang tinggi dan kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer atau demensia jenis lainnya.
Salah satu alasannya adalah terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan. Hal ini dapat menyebabkan banyak kondisi kronis, termasuk demensia, seperti Alzheimer.
Sebuah studi pada 2022 yang melibatkan 37.689 orang menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dan peningkatan risiko Alzheimer di kalangan wanita.
Mereka yang mengonsumsi sekitar 10 gram (2,4 sendok teh) gula per hari memiliki peningkatan risiko terbesar. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, memiliki hubungan paling kuat dengan Alzheimer di antara jenis gula yang diteliti.
Gula darah tinggi akibat diabetes juga merupakan faktor risiko berkembangnya penyakit Alzheimer. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan plak amiloid di otak, ciri khas Alzheimer.
Ini adalah bentuk demensia yang paling umum terjadi pada orang lanjut usia, namun Anda mungkin mulai mengembangkan penanda biologis Alzheimer sejak usia 30an.
Dilansir healthline pada Senin (16/9/2023) para peneliti telah menemukan hubungan antara gula dan perkembangan penyakit Alzheimer. Kaitannya juga berlaku untuk kadar gula darah tinggi yang berhubungan dengan diabetes.
Berapa banyak gula yang Anda makan dapat memengaruhi risiko atau mempercepat timbulnya gejala. Namun terkadang, sedikit gula dapat membantu penderita penyakit Alzheimer.
Asupan gula yang tinggi dan kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer atau demensia jenis lainnya.
Salah satu alasannya adalah terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan. Hal ini dapat menyebabkan banyak kondisi kronis, termasuk demensia, seperti Alzheimer.
Sebuah studi pada 2022 yang melibatkan 37.689 orang menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dan peningkatan risiko Alzheimer di kalangan wanita.
Mereka yang mengonsumsi sekitar 10 gram (2,4 sendok teh) gula per hari memiliki peningkatan risiko terbesar. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, memiliki hubungan paling kuat dengan Alzheimer di antara jenis gula yang diteliti.
Gula darah tinggi akibat diabetes juga merupakan faktor risiko berkembangnya penyakit Alzheimer. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan plak amiloid di otak, ciri khas Alzheimer.